vrijdag 9 maart 2007

soenda kelapa

Soenda Kelapa adalah sebuah kota pelabuhan yang konon sudah ada sejak abad 12 sebagai bandar lada dari kerajaan Pajajaran. sebuah kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat.

Soenda Kelapa akhirnya menjadi tonggak utama pembangunan kota Batavia

setuhan modernitas Soenda Kelapa di awali dengan dibangunnya koloni Portugis sebagai mitra kerja kerajaan Pajajaran di bidang perdagangan. namun perkembangan ini sempat terhenti karena ada perlawanan dari kerajaan Islam Demak yang tidak menyetujui pembangunan loji oleh Pihak Portugis. Fatahilah (Sunan Gunungjati) ditugaskan oleh kerajaan Demak memimpin perlawanan untuk mengusir Portugis.

Soenda Kelapapun berganti nama menjadi Jayakarta (yang berarti ‘kemenangan yang nyata’)

Lepas dari Portugis, Belanda masuk untuk menggantikan Portugis dalam hal kerjasama perdagangan dan pembangunan Soenda Kelapa. namun dilain sisi diam diam belanda yang tergabung dalam VOC (verenigde oost-indische compagnie) selain membangun kota, juga membangun benteng yang disarukan dalam bentuk loji.

perkembangan kebutuhan dan permasalahan abrasi dan pendangkalan adalah permasalahan utama yang terjadi di Soenda Kelapa saat itu. di lain sisi Inggris yang membangun Singapura sebagai pijakan Eeropa Barat untuk masuk ke dapur perdagangan rempah rempah dan tetap berniat untuk menguasai Nedherland Indische. memaksa Belanda membangun pelabuhan pengganti yang memiliki kapasitas bongkar muat yang lebih besar. Tanjung Priok.

Sunda Kelapa masih eksis sebagai batu pertama pembangunan kota Batavia. seperti yang dicita citakan oleh Gouverneur -Generaal Coen sebagai Amsterdam van Oost - Amsterdam Di Timur saat ia pertama menapakan kaki di havenstad Soenda Kelapa

(disarikan dari berbagai sumber)

Sabtu malam nanti kita akan berkeliling menikmati sisa sisa dan mengenang kejayaan Soenda Kelapa masa lampau.

Sebuah potret yang terlupakan oleh gegap gempita dan gemerlapnya kota Djakarta masa kini…